PuisiPuisi Acep Zamzam Noor. Ahad, 13 Mei 2012 | 04:16 WIB. Cipasung. Di lengkung alis matamu sawah-sawah menguning. Seperti rambutku padi-padi semakin merundukkan diri. Dengan ketam kupanen terus kesabaran hatimu. Cangkulku iman dan sajadahku lumpur yang kental. Langit yang menguji ibadahku meneteskan cahaya redup. Perhatikanpuisi berikut ini yang topiknya berkaitan dengan peristiwa alam. Bumi Berguncang oleh: Dino Joy Hidup adalah sebuah nyanyian, maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah. bercocok tanam aneka tumbuhan untuk kebutuhan makan sehari-hari, hanya akan membuat pekerjaan di sawah jadi terbengkalai. Menghiburhati para petani Nyanyian merdu bangunkan pagi Sebagai tanda datangnya mentari Bentangan sawah sudah menanti Tuk dijamah oleh tangan petani 5. Pegunungan Cericit burung pegunungan Menemani langkah kakiku Di antara angin yang semilir Kulihat indah tak terkatakan Hirup udara begitu segar Nyanyian serangga mulai terdengar Ayahnyayang petani meninggal ketika sastrawan ini masih kanak-kanak dan bersama sembilan saudaranya ia kemudian dibesarkan oleh ibunya yang hidup sebagai pedagang kecil dengan berjualan makanan tradisional. SD, SMP, dan SMA ia tamatkan di Payakumbuh, kemudian melanjutkan ke Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang, dan lulus 1994. Puisitentang petani, puisi petani sawah puis ini menerangkan ketika padi ditanam menunggu hingga menguning sampai di panen,saat itulah kegembiraan terasa,, Mainkannyanyian damaimu . Ramahnya bait-baitku. Belajar dari sekutu gelatik dan kerbau. Untuk kenyang dan nyaman tanpa sengketa. Kau lihat, dengan orang-orangan sawah saja ia bercanda. Dan itu membuatmu tertawa . Semangatnya rangkai kata-kataku. Oleh derap langkah para petani. Menyusur pematang pagi. Berkubang asin peluh dijerang matahari . Daftar isi1. Nyanyian Petani2. Nasib Kami3. Anak Petani4. Pergi Menanam Padi5. Sawah adalah Kantor Kami6. Musim Panen7. Suasana di Pagi HariPetani banyak memberikan manfaat di kehidupan. Petani menjadi salah satu pemasok bahan-bahan makanan. Salah satunya makanan pokok yang biasa dimakan yakni beras. Namun, sayangnya kehidupan petani tak sesuai dengan jasa yang diberikan. Banyak dari mereka yang hidup memprihatinkan. Bahkan, terkadang untuk makan sehari-sehari saja mereka masih susah. Padahal, mereka yang setiap hari memasok makanan untuk orang banyak lahan-lahan yang menjadi ladang penghasilan yang kini dirubah menjadi gedung-gedung. Petani semakin kesusahan, banyak dari mereka yang akhirnya menjadi pengangguran. Sangat disayangkan memang di negeri yang terkenal sebagai negara agraris tetapi petaninya memprihatinkan. Banyak yang berada di bawah kemiskinan dan tak mempunyai rumah yang layak dan rahasia umum lagi kesengsaraan menjadi seorang petani. Banyak petikan lagu hingga puisi yang mengganbarkan bagaimana menyedihkannya kehidupan seorang petani. Berikut ini kami sajikan kumpulan puisi yang mengangkat tema “Petani.”1. Nyanyian PetaniKami yang berangkat sebelum matahari bangunDan pulang saat matahari terbenamTak pernah sekalipun merasakan kemewahanBerada di rumah nyaman dengan banyak kendaraanKami adalah para penjaga lahanYang saban hari menghasilkan banyak sumber makananNamun, kami sering merasa kelaparanMerasakan perut bunyi keronconganSaban hari kami menjaga tanamanMemberi makan dan menjaga dari hama tanamanMengairi lahan tak pernah bosan dilakukanAgar tumbuh subur dan menghasilkan banyak karung saat di panenInilah nyanyian keluhan yang bisa kami ceritakanPerihal kemalangan, kesedihan dan kemiskinanKami bukan pemilik, hanya penjaga lahanTak banyak penghasilan yang didapatkan2. Nasib KamiBagaimana nasib kami tuan dan puan?Jika bukan kalian yang memperjuangkanBagaimana kami bisa hidup, tuan dan puanJika sumber kehidupan kami hilangKami mempercayakan sepenuhnya pada kalianKalian yang dapat menyuarakan keresahanBantu kami yang tak dapat menyampaikan keluhanMemperjuangkan nasib kami ke depanTuan dan puan coba mengerti posisi kamiSaban hari bangun mengais rezekiMengumpulkan peluh di bawah terik matahariTapi, kelaparan sering sekali mengisi setiap hariCoba sesekali dengarkan kami, wahai tuan dan puanKami tak minta banyak, hanya ingin diperjuangkanBagaimana nasib kami ke depanApakah, masih bisa bertahan dengan kemiskinan?Tuan dan puan pada pundak kalian kami percayakanPada suara kalian terdapat suara kami yang sumbangPada tangan kalian ada keresahan yang patut diperjuangkanDan pada kaki kalian menunggu perubahanTuan dan puan, kami di sini menunggu bagaimana nasib ke depanKami sudah lelah berada di garis kemiskinanKami sudah tak sanggup lagi melanjutkan kehidupanJika tuan dan puan tak mau memperjuangkan3. Anak PetaniKami tinggal di sebuah desa yang kayaBanyak sekali sumber daya yang melimpah ruahTapi, tak pernah sedikitpun kami merasakannyaHanya dapat menyaksikan dari kejauhanKami ini adalah anak petaniYang bapak ibunya berangkat pagiYang makan satu hari hanya sekaliTak pernah merasakan dinginnya AC ruanganKami memang anak petani yang miskinYang tinggal di gubuk yang hampir reotTak pernah sekalipun merasakan kemewahanHanya mengenyam pendidikan sampai sekolah dasarSekalipun kami sering merasa kelaparan dan perut keronconganSekalipun kami tak pernah merasakan naik kendaraanTapi, kami bangga menjadi anak petaniTak pernah sedikitpun malu untuk mengakuiBapak Ibu kami memang hanya seorang petaniTapi tak pernah sekalipun mengajarkan untuk iri hatiApalagi sampai melakukan korupsi seperti pejabat negeriYang tak malu saat melakukan kejahatan terang-teranganKami bangga jadi anak seorang petaniYang terpenting tak pernah merugikan orang lainKami senang menjadi anak seorang petaniSekalipun hidup penuh kesederhanaan4. Pergi Menanam PadiKami biasa berangkat pagi sekaliMenuju ladang untuk menanam padiSembari membawa bekal makan untuk pengganjal laparAgar semangat saat menanamKami adalah si tukang tanam padiMenyebar benih pada lahan yang suburMerawatnya dengan memberi pupuk kandangMengairi sawah agar tak kekeringanPekerjaan kami adalah menanam padiMenunggu sampai waktu panen tibaMenghasilkan beras untuk dimakanSebagai makanan pokok orang-orangKami memang si tukang tanam padiKami yang menghasilkan beras setiap hariKami yang mengelola dan menjaganya setiap hariTapi, beras sering tak ada di rumah kami5. Sawah adalah Kantor KamiSawah adalah kantor kamiTak memiliki ruangan yang nyaman dan disii AC yang sejukTak ada kursi yang empuk untuk duduk nyamanDan tak ada sekretaris yang membantu pekerjaanSawah memang kantor kamiYang becek dan tak mempunyai atap pelindung dari panas matahariHanya angin alami yang menjadi penyejuk di siang hariDan gubuk reot untuk mengistirahatkan diriKantor kami memang tak nyamanTapi, dapat membuat kami senangSebab, kantor kami adalah ladang penghasilanYang dapat membuat kami tak kelaparanSekalipun kantor kami tak memiliki AC yang membuat nyamanKantor kami merupakan sumber pemasok makananMakanan yang setiap hari kalian makanAtau kalian mati kelaparan6. Musim PanenBagi kami tak ada yang paling bahagiaDari hari-hari selain musim panen tibaSaat padi yang kami tanam dan jagaAkhirnya dapat dipanen jugaTak ada hari yang paling istimewaSelain hari saat musim panen tibaMengambil hasil dari biji yang selama ini dijagaMerasakan nikmatnya buah kesabaranKami akan sedih saat musim panen tak adaSaat musim panen menjadi tak menentuHidup kami terasa berada di ujung mata tombakYang siap dilempar menuju jurang yang curamMusim panen adalah berkah dari Yang Maha KuasaBerjuta nikmat yang tak dapat diutarakanNikmat yang tak setiap hari bisa dirasajanBuah dari kesabaran yang harus dirayakanMusim panen sama dengan musim gajianMusim yang mendatangkan kebahagianMeskipun tak banyak, tapi cukup memenuhi kebutuhanYang terpenting tak merasakan kelaparanTerima kasih Tuhan telah menghadirkan musim panenTerima kasih atas nikmat yang tak mampu ditakarTerima kasih sudah menjaga bibit hingga musim panen tibaSehingga kami dapat merasakan kebahagian7. Suasana di Pagi HariKicauan burung adalah nyanyian penghibur di pagi hariLahan yang subur dan padi yang menguningPemandangan yang biasa kami lihat setiap hariSaat kami akan bekerja di pagi hariSemilir angin dan sengatan matahariAdalah santapan kami sehari-hariSuara hewan liar dan rumput ilalang yang tinggiMenjadi teman dikala sawah tengah sepiItulah suasana pagi kami setiap hariSetiap kali akan menengok padiSuasana yang menemani dikala sedang bekerja dengan sepenuh hatiMeskipun tak mendapat imbalan tinggiItulah sejumlah kumpulan puisi bertemakan petani. Puisi-puisi diatas menggambarkan kesedihan dan nasib menjadi seorang petani. Menjadi seorang petani memang tak mudah. Namun, jika tak ada petani, siapa yang akan menghasilkan sumber makanan? Siapa yang akan menghasilkan padi untuk dijadikan beras? Semua itu adalah pekerjaan seorang petani. Sekalipun tak mendapat bayaran tinggi, tapi jasanya begitu dibutuhkan semua orang. Maka dari itu, hargai seorang petani. Perkenalan Hello Sobat Ilyas! Apakah kamu pernah mendengar tentang puisi nyanyian petani di sawah? Jika belum, mari kita pelajari lebih lanjut tentang puisi ini. Puisi nyanyian petani di sawah adalah jenis puisi yang menggambarkan kehidupan dan aktivitas para petani di sawah. Puisi ini biasanya mempunyai irama yang harmonis dan menggugah hati siapapun yang mendengarnya. Asal Usul Puisi Nyanyian Petani di Sawah Puisi nyanyian petani di sawah berasal dari budaya Jawa. Budaya Jawa sangat terkenal dengan kegiatan pertanian yang menjadi sumber penghidupan banyak orang. Kebudayaan ini sangat mempengaruhi cara hidup, bahasa, dan seni masyarakat Jawa. Salah satu hasil seni yang dihasilkan adalah puisi nyanyian petani di sawah. Ciri-ciri Puisi Nyanyian Petani di Sawah Puisi nyanyian petani di sawah mempunyai beberapa ciri-ciri khusus. Pertama, puisi ini mempunyai irama yang harmonis dan menggugah hati. Kedua, puisi ini menggambarkan kehidupan petani di sawah dengan penuh emosi dan kesederhanaan. Ketiga, puisi ini mempunyai bahasa yang sederhana dan mudah dipahami sehingga mudah diingat dan dinyanyikan. Contoh Puisi Nyanyian Petani di Sawah Berikut adalah contoh satu bait puisi nyanyian petani di sawahDi sawah yang hijau, kami bekerja bersama,Menanam padi di bawah sinar matahari,Bersyukur kepada Tuhan yang memberi rezeki,Kami petani yang ikhlas dan penuh semangat. Arti dari Puisi Nyanyian Petani di Sawah Puisi nyanyian petani di sawah mempunyai makna yang sangat dalam. Puisi ini menggambarkan kehidupan petani yang sederhana namun penuh kebahagiaan dan kesederhanaan. Puisi ini juga mempunyai pesan untuk kita agar selalu bersyukur dan bekerja keras untuk mencapai tujuan kita. Manfaat dari Puisi Nyanyian Petani di Sawah Puisi nyanyian petani di sawah mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kita. Pertama, puisi ini dapat menginspirasi kita untuk bekerja keras dan bersyukur atas rezeki yang kita terima. Kedua, puisi ini dapat memotivasi kita untuk menjaga alam dan lingkungan sekitar kita. Ketiga, puisi ini dapat memperkaya pengetahuan kita tentang kebudayaan dan seni. Kesimpulan Sampai di sini, kita sudah mengenal lebih jauh tentang puisi nyanyian petani di sawah. Puisi ini mempunyai banyak manfaat dan makna yang sangat penting bagi kehidupan kita. Oleh karena itu, mari kita terus mengapresiasi seni dan kebudayaan yang ada di sekitar kita. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebelum pagi membuka hijabAyahmu bangun lebih awalBerdiri menghadap bumidan menahan dada sesekaliTak lupa untuk minum kopidi atas meja ada harapan yang putihPada keringat yang sebentar lagi mengalirdiantara rambut dan bekalMemakai sepatu kerjaMerapikan rambut yang tak lagi ikalagar akal akan tetap kekal Ayahmu mulai keluar rumahhendak menyampaikan pesan pada alamAyahmu dan segera bersorakbahwa akulah petani sawa itu. Pundak hitam legamdan betapa semangat sih petani sawah ituharus berangkat segera keseberang sanatanpa curahan kelu-kesah yang semestinya. Lihat Puisi Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nyanyian alam di pematang sawahRasanya rindu mengunjungi sawah. Tiada habis- habisnya untuk di ceritakan, tentang bagaimana suasananya, keindahannya, warna - warna alam yang merona, dan tak ketinggalan para petani yang sedari pagi telah beraktivitas di tengah sawah. Angin sepoi- sepoi serasa membelai wajah, membawa saya pada suasana damai dalam jiwa, terlebih lagi hamparan menghijau kini menghiasi tiap petak sawah, lengkap dengan bulir- bulir padi yang menggantung pada tangkainya. Kawanan bangau juga tak lupa untuk sekedar mampir, mencari makanan favoritnya seperti katak kecil dan beberapa jenis serangga lainnya. Di kejauhan berjejer menjulang pohon- pohon cengkeh serta kelapa menghiasi indahnya anugerah sang penciptaMenoleh kembali apa yang ada di hadapan mata, rasa syukur dalam hati begitu luar biasa, kala menyaksikan padi telah berproses seiring waktu dan menanti untuk segera di pun juga demikian, berharap hasil terbaik panen kali ini memberikan penopang hidup guna memutar roda perekonomian. Setidaknya petani pun akan merasakan dampaknya ketika panen melimpah dengan harga gabah yang stabil sebagai bentuk penghargaan jerih kekhawatiran juga tak kunjung sirna di pelupuk mata, kala beberapa lahan persawahan telah beralih fungsi guna mengikuti tuntutan jaman. Ruko di bangun pada lahan produktif, begitu juga blok perumahan berjejer menggantikan peran sawah yang dulu memberikan keseimbangan dan kini terhimpit seolah alam pun tak mampu bicara. Sungguh saat ini saya sangat bersyukur yang teramat dalam, karena masih diberikan kesempatan menikmati suasana alam pedesaan lengkap dengan pematang sawah ber petak lengkap dengan gemercik air dan sapi yang digembalakan oleh para sahabat di hari sabtu dan minggu, saya gunakan sebagai waktu berharga untuk mengajak keluarga mengunjungi sawah, melihat pemandangan bukit yang menghijau, di kejauhan terlihat pula pesona laut yang membentang, karena letak sawah yang strategis mencakup itu anak bermain lumpur, memberi makan sapi, menyaksikan capung terbang, burung- burung yang hinggap pada tangkai padi, kiranya itu memang sebagai hama tapi sejuk jika dipandang mata. 1 2 Lihat Nature Selengkapnya - Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang memiliki empat baris dalam setiap baitnya yang terdiri dari 2 baris sampiran dan 2 baris isi. Saya yakin kalian sudah tau mengenai pantun dan sering membuat pantun saat di sekolah. Membuat pantun terbilang sangat mudah dari pada membuat sebuah puisi. Karena semua orang bisa membuat pantun baik pantun yang biasa-biasa saja sampai pantun yang bagus. Pantun dalam tiap bait memiliki 4 baris. Baris pertama dan kedua ialah sampiran dan baris ketiga dan keempat ialah isi. Selain itu tiap baris biasanya memiliki 8 sampai 12 suku kata dan bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a. Ada banyak sekali jenis pantun yang perlu kalian ketahui. Mulai dari pantun nasihat, pantun jenaka, pantun agama, pantun teka-teki, pantun berkasih, dan pantun anak. Sedangkan yang akan saya bahas kali ini yaitu pantun tentang pertanian atau tentang sawah. Seperti yang kalian ketahui objek pertanian dan sawah salah satu objek yang paling sering digunakan dalam cerita, puisi, atau pantun. Oleh karena itu kali ini saya akan membahas mengenai pantun pertanian. Namun sebelumnya kalian bisa baca beberapa artikel menarik lainnya yang sudah pernah saya bahas. Seperti perbedaan antara daring dan luring serta apa perbedaan dari rangkuman dan ringkasan. Contoh Pantun PertanianDari bertani pulang menuju ladangMembawa unggas bergombak baukPergi pagi pulangnya petang Membawa beras upah menumbukMalas bekerja malas menanamPergi ke sawah sebelum pergi Bapak petani yang rajin menanamWaktu panen rasa senang dihatiSenja turun cukuplah bertaniDalam hati terselip doaPara penguasa dengarlah iniBerdamailah demi kami semuaPetani sedang menanam padiSambil menyanyi senang sekaliHari ini waktunya pergiPergi menjual hasil bertaniIndahnya pemandangan sawahSawah ini milik saudaraSusah senang pergi ke sawahAda waktunya untuk bahagiaNah itu dia pantun tentang petani dan sawah. Kalian bisa belajar membuat pantun pertanian dengan mengambil referensi pantun saya sudah saja jelaskan diatas. Seperti yang sudah saya katakan tadi membuat pantun sangatlah mudah. Selain pantun mungkin kalian juga perlu tau tentang tembang macapat yaitu tembang pucung. Saya sudah membuat artikel tentang tembang pucung lengkap dengan guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan. Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta17 Februari 2022 1359Halo, Raditya M. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya Ÿ˜Š Makna yang terkandung pada bait puisi di atas adalah jasa seorang petani yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Untuk memahami alasannya, mari simak pembahasan berikut. Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi yang dapat ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya. Tahapan menemukan makna puisi 1 Bacalah puisi secara berulang-ulang. 2 Berusaha memahami makna yang terkandung dalam judul puisi. 3 Berusaha memahami gambaran makna yang ditampilkan penyair secara umum. 4 Menetapkan kata-kata yang termasuk dalam kategori lambang dan kata-kata yang termasuk dalam kategori simbol 5 Berusaha memahami makna setiap simbol puisi yang menjadi objek analisis. 6 Berusaha memahami makna yang terdapat dalam setiap baris puisi. Makna yang terkandung pada bait puisi di atas adalah jasa seorang petani yang menanam padi dan tumbuhan di ladang, petani bekerja tidak mengenal panas dan hujan untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Berikut merupakan bukti analisis makna pada puisi di atas. "Dari sawah dan landang di sana Petanilah penamanya" Baris 1 dan 2 bermakna petani yang menanam padi dan tumbuhan di ladang. "Panas terik tak mengapa Hujan rintik tak dirasa" Baris 3 dan 4 bermakna dalam bekerja petani tidak mengenal panas dan hujan. "Masyarakat butuh pangan" Baris 5 bermakna petani bekerja untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat yang merupakan kebutuhan primer. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa makna yang terkandung pada bait puisi di atas adalah jasa seorang petani yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Semoga membantu ya Ÿ˜Š

puisi nyanyian petani di sawah